SETIA DAN PANTANG MENYERAH DALAM PERTEMPURAN

LAMBANG SATUAN



ARTI LAMBANG YONIF RAIDER 613/RAJA ALAM

1.     MANDAU.

Senjata ini merupakan warisan nenek moyang bagi penduduk  asli Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Berau dimana senjata tersebut sangat ampuh dan berkarisma.

Mandau ini dilukis dengan bergerigi tujuh artinya gerigi dibagian punggung senjata antara bagian yang tajam dengan pegangannya dilukis dengan berukir lima mata ukiran, maka hal tersebut berarti Prajurit Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam berpedoman pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dan Pancasila.


Hal ini berarti melambangkan semangat  perjuangan  Prajurit  Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam selalu diilhami oleh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang semata-mata demi tegaknya Pancasila dipersada Bumi Pertiwi.

2.     TAMENG/PERISAI

Perisai dengan warna Hitam, Kuning dan Putih lukisan ini diambil dari Prisai penduduk asli Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Berau dimana terlukis Burung Enggang sebagai simbol kabupaten Bulungan dan Penyu sebagai simbol Kabupaten Berau gambar bintang bersudut lima berarti sila Ketuhanan Yang Maha Esa serta simbul dari ”TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT”. Hal ini berarti prajurit Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam melaksanakan tugas sehari - hari senantiasa selalu menjujung tinggi segala perintah atasan sanggup untuk melaksanakannya dengan seksama dan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan kode etik keprajuritan ”TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT” serta disertai dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

3.     AIR DENGAN TUJUH GELOMBANG

Lukisan ini melambangkan bahwa letak/kedudukan Yonif  Raider 613/Raja Alam berada di wilayah  kabupaten  Bulungan  Pulau Tarakan yang mana pada umumnya antar daerah dihubungkan dengan sungai dan lautan.

Makna seloka yang bertuliskan Raja Alam adalah diambil dari nama seorang Pahlawan Kalimantan Timur yang memerintah pada abad 19 di Kabupaten Berau dan nama tersebut kita kenal dalam peristiwa-peristiwa Perlawanan Rakyat Sambaliung terhadap penjajahan Belanda pada tahun 1834 yang dikenal dengan pemberontakan Sultan Sambaliung, sehingga Kabupaten Berau menjadi lautan api. Maka Batalyon Infanteri Raider 613/ Raja Alam dalam perjuangannya untuk mengabdi kepada Nusa dan Bangsa yang selalu dijiwai dengan semangat juang yang tangguh, berani dan pantang menyerah dimedan laga seperti halnya jiwa patriotik yang dimiliki oleh Sultan Sambaliung yaitu Raja Alam.

Dasar warna putih dengan tulisan warna hitam, berarti Prajurit Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam di dalam melaksanakan tugasnya selalu dilandasi dengan kesucian dan keteguhan, serta selalu tabah di medan dan dalam situasi apapun juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar